1. DATA
Secara umum dapat dijelaskan sebagai
berikut :
·
Data adalah bentuk jamak dari datum,
berasal dari bahasa Latin yang berarti “sesuatu yang diberikan”. Dalam
penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa
adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel
yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
·
Data adalah deskripsi dari sesuatu dan
kejadan yang kita hadapi (data is the description of things and events that we
face).
·
Data adalah kenyataan yang menggambarkan
suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu
yang terjadi pada saat tertentu. Sebagai contoh, pendapatan Telkom salah
satunya adalah pemakaian telepon dari pelanggan yang disimpan dalam bentuk AMA
oleh Telephone Exchange dan setiap bulannya diolah menjadi suatu nilai-nilai
tertentu yang akan ditagihkan ke pelanggan tersebut. Kesatuan nyata (fact and
entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang
betul-betul ada dan terjadi.
·
data adalah informasi yang disimpan yang
dapat sewaktu – waktu di gunakan oleh penggunannya
·
Data Terdiri dari fakta-fakta dan
angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai
Sumber dari informasi adalah data. Data
merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data-item. Data merupakan bentuk
yang belum dapat memberikan manfaat yang besar bagi penerimanya, sehingga perlu
suatu model yang nantinya akan dikelompokkan dan diproses untuk menghasilkan
informasi.
.
INFORMASI
Definisi informasi adalah :
data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
Informasi diartikan sebagai hasil
pe-ngolahan data yang digunakan untuk suatu keperluan, sehingga penerimanya
akan mendapat rangsangan untuk melakukan tindakan.
Informasi merupakan Data yang sudah
diproses, Data yang sudah memiliki makna serta Data yang ditempatkan pada suatu
konteks.
Sudah banyak literatur yang meyakinkan
kita, betapa pentingnya data dan informasi. Salah satunya, sebuah buku yang
ditulis tahun 1949 bertitel Mathematical Theory of Communications. Informasi,
begitu tulis buku itu, merupakan “hal yang mengurangi ketidakpastian”. Bila
demikian, maka “abad informasi” yang dahsyat sekarang sebetulnya suatu ledakan
non-informasi. Suatu ledakan data – apa yang takkan dikatakan kepada Anda oleh
internetmania – ialah bahwa internet merupakan lautan data yang belum
disunting, tanpa suatu pretensi kelengkapan apa pun juga. Artinya, ia hanya
sekadar “data”. Karena ia hanya “record” sesuatu. Misalnya, data penjualan,
data transaksi, laporan tahunan, dan sejenisnya.
Akan halnya informasi, harus bermuara
pada “pemahaman”. Artinya, apa yang menjadi informasi bagi seseorang barangkali
hanya merupakan data bagi orang lain. Apabila sesuatu tidak masuk akan bagi
Anda, maka sesuatu tersebut bukanlah informasi.
Informasi akan
menjadi pengetahuan, bila ia dapat dipahami, diinterpretasi, dan diaplikasi.
Dalam “pengetahuan”, terjadi proses internalisasi informasi yang menggabungkan
faktor keyakinan, motivasi, dan komitmen. Kita tak pernah “tahu” tentang
“sesuatu”, sampai ia dapat dievaluasi, diterima oleh keyakinan dan nilai-nilai
yang kita anut. Pada saat inilah, pengetahuan menjadi “kekuatan” (powerful).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar