DEMO KENAIKAN BBM
Unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masih berlanjut. Dari informasi yang diterima Kamis (29/3) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) bakal berdemo di DPR mulai pukul 08.00-17.00 WIB. Meskipun aksi ini ditujukan ke Pemerintah Pusat (Jakarta), boleh jadi menimbulkan dampak sebagai berikut
1. Akan ada pergerakan massa dari berbagai wilayah. Termasuk
Cikarang dan sekitarnya menuju Jakarta.
2. Potensi terhambatnya akses arah Jakarta. Termasuk jalan raya maupun jalan bebas hambatan.
3. Info tidak resmi menyebutkan adanya kemungkinan pemblokiran jalan tol keluar Cibitung oleh massa.
Seperti diketahui, DPR baru akan mengesahkan rencana pemerintah dalam menaikkan harga BBM pada Jumat 30 Maret 2012. Awalnya, pengesahan akan dilakukan Kamis ini. Namun karena pembahaan di Banggar belum selesai, rapat ditunda.
Kerugian yang terjadi akibat demo (29/03/12 – 30/03/12)
Pada tanggal 29/03/12 seperti yang telah kita ketahui sebelumnya demo yang dilakukan oleh para demonstran mahasiswa LBH, UKI dan YAI yang telah berlangsung didaerah salamba Jakarta ricuh yang menyebabkan 7 orang mahasiswa luka parah akibat tembakan peluru karet dan gas air mata,
Tak hanya para demonstran tetapi para mahasiswa dan mahasiswi yang berada di dalam gedung universitas YAI pun ikut terkena gas air mata yang notabene tercium hingga kelantai 6 universitas YAI, hal ini membuat para siswa dan siswi dipulangkan, mahasiswa pendemontrrans telah memblockade jalan, sehingga menyebabkan kemacetan di daerah salemba raya.
Dalam data Polda Metro Jaya, Sabtu (31-3), tercatat sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan.
Berikut data yang dilansir Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto.
1. 2 Mobil rusak
2. 1 Mobil dan 1 motor dibakar
3. 2 Pos polisi dirusak
4. 1 Polsek dirusak kacanya dengan dilempari
5. Fasilitas umum seperti pembatas jalan dan pot bunga dirusak
6. Pagar DPR dirusak
7. Pagar jalan tol di depan DPR dirusak
"Total ada 135 orang diamankan dan 53 orang ditahan," tutur Rikwanto.
Demo yang ricuh tercatat di kawasan Gambir, Jakpus pada Selasa (27/3).Kemudian di Jl Diponegoro, Salemba pada Kamis (29/3), dan Jumat (30-3) di depan Gedung DPR, Senayan.
JAKARTA
Selama empat hari aksi demo menolak kenaikan harga BBM, massa merusak dan membakar 16 kantor polisi. Selain itu 4 mobil patroli dan 1 motor polisi juga dibakar. Dalam konflik itu, Kapolsek Senen, Jakarta Pusat, dikeroyok massa hingga dirawat di rumah sakit. Neta S. Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), mencatat aksi demo terjadi di 44 kota pada 26-30 Maret 2012. Aksi demo dilakukan mahasiswa, buruh, dan LSM. Sedikitnya 523 demonstran dan 210 polisi luka."Sedangkan jumlah demonstran yang ditangkap mencapai 750 orang tapi sebagian besar dilepas polisi setelah diperiksa," kata Neta dalam keterangan persnya, hari ini, Minggu, 1 April 2012.
IPW menyayangkan aksi demo ini diwarnai berbagai provokasi, baik dari kalangan mahasiswa maupun polisi, sehingga benturan tak bisa dihindarkan. Akibatnya, sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan. Yang menarik, meski aksi demo di berbagai kota diwarnai bentrokan, tapi tidak berbuntut pada kerusuhan massa."Para demonstran bisa menahan diri dan hanya fokus berbuat radikal pada aparat kepolisian," tutur Neta.
Terbukti, sambung dia, begitu banyak sepeda motor dan mobil yang terjebak dalam tawuran mahasiswa dan polisi, tidak mereka ganggu. Begitu juga pertokoan dan gedung-gedung di sekitarnya tetap aman. Berbeda dengan aksi demo 1998, demonstrasi berlanjut kepada kerusuhan massal.
IPW juga memberi apresiasi kepada Polri dalam menangani aksi demo di depan Gedung DPR yang melibatkan 30.000 massa berhasil diatasi dengan elegan tanpa ada korban luka ataupun tewas. Walau situasi kacau, polisi tidak menggunakan tembakan peluru karet dan hanya menggandalkan gas air mata.
"Polisi juga terlihat cukup sabar dalam mengendalikan massa. Cara-cara seperti ini patut dipertahankan, sehingga tidak ada yang luka, baik dari massa maupun polisi," kata Neta
DEMO di KLATEN
Kalangan masyarakat yang menamakan diri Forum Rakyat Klaten Menggugat (Forkam) menolak rencana pemerintah pusat menaikan tarif bahan bakar minyak (BBM).
Penolakan itu disampaikan Forkam dalam aksi damai yang digelar di halaman Kantor DPRD Klaten, Jumat (30/3/2012). Demonstrasi itu diikuti sekitar 30 warga dari berbagai latar belakang. Sebelum sampai di Kantor DPRD Klaten, warga menyuarakan penolakan kenaikan tarif BBM sambil berjalan kaki sejauh sekitar 5 km yang dimulai dari Monumen Joeang ‘45 Klaten.
Mereka membawa sepanduk dan poster berisi tulisan penolakan terhadap rencana kenaikan tarif BBM. Beberapa poster bertuliskan seruan bernada sindiran seperti BBM yang kepanjangan dari Bola-Bali Mundak, Menaikkan Harga BBM = Anti Pancasila, BBM Naik, Mencekik Rakyat, dan lain-lain.
Plesetan BBM yang kepanjangan dari Bola-Bali Mundak atau berkali-kali naik memang beralasan. Selama Presiden SBY memimpin, setidaknya terdapat tiga kali kebijakan menaikkan tarif BBM. Kenaikan pertama senilai 30% terjadi pada Maret 2005, kenaikkan kedua senilai 114% pada Oktober 2005, kenaikkan ketiga senilai 30% terjadi pada 23 Mei 2008. Jika SBY kembali menaikkan tarif BBM per 1 April 2012 nanti, berarti itu adalah kebijakan keempat yang dibuatnya.
“Alasan yang dikemukakan pemerintah selalu sama yakni meningkatnya harga BBM dipasar internasional. Subsidi BBM dianggap membebani keuangan negara. Patutkah alasan itu diterima. Tentu kita bukan rakyat bodoh yang tidak tahu kekayaan alam yang terkandung di bumi pertiwi,” kata koordinator lapangan (korlap) Aksi, Wening Swasono dalam orasinya.
Kedatangan rombongan warga disambut langsung oleh Ketua DPRD Klaten, Agus Riyanto. Menurut politisi dari PDI Perjuangan ini, harapan agar pemerintah tidak menaikkan tarif BBM dari warga sejalan dengan tuntutan DPRD. “Pada dasarnya DPRD Klaten juga menolak rencana pemerintah pusat menaikkan tarif BBM. Kami akan menyampaikan aspirasi warga kepada pemerintah pusat agar tarif BBM tidak naik.
Sabtu, 02 Juni 2012
Makalah kenaikan BBM
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah softskill yang bertemakan kenaikan bbm dan pembatasan bbm . makalah ini membahas tentang kenaikan bbm yang berpengaruh tentang masyarakat kecil berserta pembatasaan bbm kepada masyarakt luas.
Saya menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna, oleh karena itu saya menerima kritikan dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Atas perhatian dan kesempatan serta bimbingan yang telah diberikan Dosen Softskills, saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
(1)Halaman judul
(2)Kata Pengantar
(2)Daftar isi
BAB 1 PENDAHULUAN
(3) Latar Belakang
(3)Tujuan Penulis
BAB II PEMBAHASAN
(3)kenaikan bbm
(4)pembatasan bbm
BAB III KESIMPULAN
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi. Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia melalui proses pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan bakar tersebut akan melepaskan panas setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Proses lain untuk melepaskan energi dari bahan bakar adalah melalui reaksi eksotermal dan reaksi nuklir (seperti Fisi nuklir atau Fusi nuklir). Hidrokarbon (termasuk di dalamnya bensin dan solar) sejauh ini merupakan jenis bahan bakar yang paling sering digunakan manusia. Bahan bakar lainnya yang bisa dipakai adalah logam radioaktif, makanya dari itu bahan bakar minyak terutama solar,premium dan pertamax menjadi bahan bakar minyak yg sangat diincar masyarakat luas dan menjadi bhan bakar unggulan yang di beli setiap hari sebagai bahan bakar kendaraan , maka oleh karena itu kenaikan harga bbm sangat berpengaruh terhadap masyarakat terutama kolongan menengah kebawah terutama untuk bahan bakar premium .
Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar bersubsidi dengan alasan naiknya harga minyak dunia. Naiknya harga minyak dunia dijadikan sebagai alasan mengapa harga BBM bersubsidi dalam Negeri ikut dinaikkan. Jika dilihat dari satu sisi, mungkin keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM memang tepat. Tapi, seharusnya pemerintah juga memperhatikan kondisi masyarakat kecil.
Mungkin pemerintah belum juga menyadari bahwa Indonesia ini adalah diantara Negara termiskin dengan puluhan juta rakyatnya yang tidak memiliki pekerjaan. Mestinya pemerintah lebih bersikap realistis dan prihatin terhadap kondisi warganya. Pemerintah harusnya bisa mengambil sikap yang lebih tepat dan mempertimbangkan banyak hal.
Demonstrasi menolak kenaikan harga BBM terjadi dimana-mana. Mahasiswa yang merasa terpanggil untuk menyuarakan aspirasi dan hak-hak rakyat kecil terus berupaya melakukan aksi protes dinaikkannya harga BBM. Ternyata mahasiswa jauh lebih mengerti kondisi masyarakat daripada dewan perwakilan rakyat (DPR) yang seharusnya menjadi pengurus dan pensejahtera rakyat.
Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui kenaikanan dan pembatasan bbm kepada masyarakat luas.
BAB II PEMBAHASAN
Kenaikan BBM
PEMERINTAH kembali akan menaikkan harga bahan bakar minyak BBM dalam waktu dekat ini. Konon, kondisi Timur Tengah yang kian memanas merupakan salah satu penyebab harga minyak dunia terus melambung tinggi mencapai 100 dolar AS per barelnya. Selama ini pemerintah memberikan subsidi untuk menanggung naiknya harga BBM dunia, sehingga harga yang dinikmati masyarakat tidak berpengaruh dengan kenaikan harga minyak dunia.
Berdasarkan laporan Menteri Keuangan RI bahwa setiap tahun terjadi pembengkakan subsidi sekitar Rp 50 triliun hingga 70 triliun dari alokasi yang ditetapkan. Tahun 2011 lalu, misalnya, subsidi BBM mencapai Rp 165 triliun. Sementara tahun 2010 sekitar Rp 129,7 triliun, pada tahun 2012 pemerintah akan mengurangi subsidi menjadi sebesar Rp 123 triliun dari APBN-P.
Pembatasan BBM
Kementerian Keuangan mengungkapkan fokus pembatasan subsidi bahan bakar minyak BBM pada 2012 hanya diarahkan pada jenis premium untuk wilayah Jawa dan Bali. Menurut Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, sesuai dengan amanat Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN 2012 disebutkan pengurangan subsidi BBM dilakukan dengan pengalokasian BBM bersubsidi tepat sasaran."Bensin premium diberikan hanya kepada angkutan umum, pelayanan umum, dan sepeda motor," ujar Agus Martowardojo dalam keterangan pers 'Arah Kebijakan Fiskal 2012' di kantornya, Jakarta, Kamis, 5 Januari 2012.
Agus mengatakan, skema pembatasan BBM subsidi secara nasional akan dilakukan secara bertahap. Pemerintah akan memperhitungkan kesiapan sarana dan infrastruktur dari masing-masing daerah. Berdasarkan roadmap yang dikeluarkan pemerintah, pembatasan BBM pada 2012 hanya akan diterapkan di wilayah Jawa-Bali.
Pembatasan diberlakukan untuk BBM jenis premium.
Selanjutnya, pada 2013, pemerintah berencana untuk memperluas areal pembatasan BBM subsidi ke kawasan Sumatera. Pada tahap ini, pembatasan tak hanya dilakukan terhadap BBM jenis premium, namun mulai diberlakukan pada solar. Pembatasan premium rencananya dilakukan sejak awal 2013 dan solar baru digelar pada pertengahan 2013.
sPada tahun yang sama, pembatasan BBM bersubsidi mulai diterapkan pemerintah untuk wilayah Kalimantan. Namun, kebijakan ini rencananya mulai dilaksanakan pada pertengahan tahun dengan jenis BBM berupa premium dan solar.
Terakhir, yaitu pada 2014, pembatasan BBM bersubsidi semakin meluas hingga ke wilayah Sulawesi yang diterapkan sejak awal tahun untuk jenis premium dan solar. Sementara itu, untuk wilayah Malu dan Papua, implementasi pembatasan baru dimulai pada pertengahan 2014 untuk jenis premium dan solar.
BAB III KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah jika pemerintah menaikkan BBM untuk penghematan APBNP dilihat dari keefektifan penggunaan anggaran maka sangat perlu dilakukan, untuk mengatasi krisis belanja Negara. Kita merupakan Negara miskin yang masih perlu pembangunan berbagai sektor ekonomi, mulai dari pertanian, infrastruktur dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Seharusnya kita melakukan penghematan untuk tujuan pembangunan. Tanpa ada pembangunan dari berbagai sektor, maka pengangguran terus meningkat, juga meningkat kemiskinan yang akhirnya kita menjadi Negara selamanya tertinggal dan terbelakang karena prilaku masyarakatnya yang tidak siap dalam pembangunan ekonomi.
Selama ini masyarakat dikembangkan dengan isu cost pust inflation atau inflasi yang disebabkan oleh biaya produksi, tanpa mengkaji lebih dalam dari efek subsidi BBM Melalui tulisan ini maka perlu memahami lebih dalam dari efek kenaikan harga tersebut. Perbedaan pendapat memang kadang kala perlu, tetapi setiap kebijakan nasional tentu ada efeknya terhadap pembangunan. Kita sama-sama harus berpikir rasional dengan kenaikan harga BBM. Semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi masyarakat dalam memahami isu kenaikan BBM tersebut.
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah softskill yang bertemakan kenaikan bbm dan pembatasan bbm . makalah ini membahas tentang kenaikan bbm yang berpengaruh tentang masyarakat kecil berserta pembatasaan bbm kepada masyarakt luas.
Saya menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna, oleh karena itu saya menerima kritikan dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Atas perhatian dan kesempatan serta bimbingan yang telah diberikan Dosen Softskills, saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
(1)Halaman judul
(2)Kata Pengantar
(2)Daftar isi
BAB 1 PENDAHULUAN
(3) Latar Belakang
(3)Tujuan Penulis
BAB II PEMBAHASAN
(3)kenaikan bbm
(4)pembatasan bbm
BAB III KESIMPULAN
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi. Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia melalui proses pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan bakar tersebut akan melepaskan panas setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Proses lain untuk melepaskan energi dari bahan bakar adalah melalui reaksi eksotermal dan reaksi nuklir (seperti Fisi nuklir atau Fusi nuklir). Hidrokarbon (termasuk di dalamnya bensin dan solar) sejauh ini merupakan jenis bahan bakar yang paling sering digunakan manusia. Bahan bakar lainnya yang bisa dipakai adalah logam radioaktif, makanya dari itu bahan bakar minyak terutama solar,premium dan pertamax menjadi bahan bakar minyak yg sangat diincar masyarakat luas dan menjadi bhan bakar unggulan yang di beli setiap hari sebagai bahan bakar kendaraan , maka oleh karena itu kenaikan harga bbm sangat berpengaruh terhadap masyarakat terutama kolongan menengah kebawah terutama untuk bahan bakar premium .
Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar bersubsidi dengan alasan naiknya harga minyak dunia. Naiknya harga minyak dunia dijadikan sebagai alasan mengapa harga BBM bersubsidi dalam Negeri ikut dinaikkan. Jika dilihat dari satu sisi, mungkin keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM memang tepat. Tapi, seharusnya pemerintah juga memperhatikan kondisi masyarakat kecil.
Mungkin pemerintah belum juga menyadari bahwa Indonesia ini adalah diantara Negara termiskin dengan puluhan juta rakyatnya yang tidak memiliki pekerjaan. Mestinya pemerintah lebih bersikap realistis dan prihatin terhadap kondisi warganya. Pemerintah harusnya bisa mengambil sikap yang lebih tepat dan mempertimbangkan banyak hal.
Demonstrasi menolak kenaikan harga BBM terjadi dimana-mana. Mahasiswa yang merasa terpanggil untuk menyuarakan aspirasi dan hak-hak rakyat kecil terus berupaya melakukan aksi protes dinaikkannya harga BBM. Ternyata mahasiswa jauh lebih mengerti kondisi masyarakat daripada dewan perwakilan rakyat (DPR) yang seharusnya menjadi pengurus dan pensejahtera rakyat.
Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui kenaikanan dan pembatasan bbm kepada masyarakat luas.
BAB II PEMBAHASAN
Kenaikan BBM
PEMERINTAH kembali akan menaikkan harga bahan bakar minyak BBM dalam waktu dekat ini. Konon, kondisi Timur Tengah yang kian memanas merupakan salah satu penyebab harga minyak dunia terus melambung tinggi mencapai 100 dolar AS per barelnya. Selama ini pemerintah memberikan subsidi untuk menanggung naiknya harga BBM dunia, sehingga harga yang dinikmati masyarakat tidak berpengaruh dengan kenaikan harga minyak dunia.
Berdasarkan laporan Menteri Keuangan RI bahwa setiap tahun terjadi pembengkakan subsidi sekitar Rp 50 triliun hingga 70 triliun dari alokasi yang ditetapkan. Tahun 2011 lalu, misalnya, subsidi BBM mencapai Rp 165 triliun. Sementara tahun 2010 sekitar Rp 129,7 triliun, pada tahun 2012 pemerintah akan mengurangi subsidi menjadi sebesar Rp 123 triliun dari APBN-P.
Pembatasan BBM
Kementerian Keuangan mengungkapkan fokus pembatasan subsidi bahan bakar minyak BBM pada 2012 hanya diarahkan pada jenis premium untuk wilayah Jawa dan Bali. Menurut Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, sesuai dengan amanat Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN 2012 disebutkan pengurangan subsidi BBM dilakukan dengan pengalokasian BBM bersubsidi tepat sasaran."Bensin premium diberikan hanya kepada angkutan umum, pelayanan umum, dan sepeda motor," ujar Agus Martowardojo dalam keterangan pers 'Arah Kebijakan Fiskal 2012' di kantornya, Jakarta, Kamis, 5 Januari 2012.
Agus mengatakan, skema pembatasan BBM subsidi secara nasional akan dilakukan secara bertahap. Pemerintah akan memperhitungkan kesiapan sarana dan infrastruktur dari masing-masing daerah. Berdasarkan roadmap yang dikeluarkan pemerintah, pembatasan BBM pada 2012 hanya akan diterapkan di wilayah Jawa-Bali.
Pembatasan diberlakukan untuk BBM jenis premium.
Selanjutnya, pada 2013, pemerintah berencana untuk memperluas areal pembatasan BBM subsidi ke kawasan Sumatera. Pada tahap ini, pembatasan tak hanya dilakukan terhadap BBM jenis premium, namun mulai diberlakukan pada solar. Pembatasan premium rencananya dilakukan sejak awal 2013 dan solar baru digelar pada pertengahan 2013.
sPada tahun yang sama, pembatasan BBM bersubsidi mulai diterapkan pemerintah untuk wilayah Kalimantan. Namun, kebijakan ini rencananya mulai dilaksanakan pada pertengahan tahun dengan jenis BBM berupa premium dan solar.
Terakhir, yaitu pada 2014, pembatasan BBM bersubsidi semakin meluas hingga ke wilayah Sulawesi yang diterapkan sejak awal tahun untuk jenis premium dan solar. Sementara itu, untuk wilayah Malu dan Papua, implementasi pembatasan baru dimulai pada pertengahan 2014 untuk jenis premium dan solar.
BAB III KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah jika pemerintah menaikkan BBM untuk penghematan APBNP dilihat dari keefektifan penggunaan anggaran maka sangat perlu dilakukan, untuk mengatasi krisis belanja Negara. Kita merupakan Negara miskin yang masih perlu pembangunan berbagai sektor ekonomi, mulai dari pertanian, infrastruktur dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Seharusnya kita melakukan penghematan untuk tujuan pembangunan. Tanpa ada pembangunan dari berbagai sektor, maka pengangguran terus meningkat, juga meningkat kemiskinan yang akhirnya kita menjadi Negara selamanya tertinggal dan terbelakang karena prilaku masyarakatnya yang tidak siap dalam pembangunan ekonomi.
Selama ini masyarakat dikembangkan dengan isu cost pust inflation atau inflasi yang disebabkan oleh biaya produksi, tanpa mengkaji lebih dalam dari efek subsidi BBM Melalui tulisan ini maka perlu memahami lebih dalam dari efek kenaikan harga tersebut. Perbedaan pendapat memang kadang kala perlu, tetapi setiap kebijakan nasional tentu ada efeknya terhadap pembangunan. Kita sama-sama harus berpikir rasional dengan kenaikan harga BBM. Semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi masyarakat dalam memahami isu kenaikan BBM tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)